Langsung ke konten utama

Review : 22 Jump Street (2014)

"He's black! He's been through a lot!" - Schmidt

Jenko and Schmidt are back! Senang rasanya bisa melihat kembali kisah 2 opsir ini, setelah 2 tahun sebelumnya sukses mengocok perut penonton di film pertamanya, 21 Jump Street. Kini kisahnya berbeda. Opsir Schmidt (Jonah Hill) dan Jenko (Channing Tatum) ditugaskan untuk menyamar ke sebuah universitas dan harus membongkar perdangangan whyphy. Selain kini suasana yang berbeda, Jenko and Schmidt, harus menguji apakah mereka memiliki persahabatan / hubungan yang dewasa selama ini. Karena kini, Jenko lebih memilih untuk dekat dengan teman futbolnya, sedangkan Schmidt lebih memilih untuk bergabung bersama  teman – temannya dari fakultas seni bohemian. Tapi pada akhirnya, mereka menemukan apa arti persahabatan mereka selama ini dan mewujudkannya dalam kerja sama.

22 Jump Street punya opening title yang  bisa dibilang berbeda dari film pada umumnya. Opening dibuat seperti opening sebuah TV series, dimana mereka mengingatkan penonton, apa yang sebelumnya terjadi di 21 Jump Street. Kelucuan 22 Jump Street sudah hadir sejak film ini dimulai. Penonton seakan diminta untuk tidak berhenti tertawa melihat kekonyolan Jonah Hill dan Channing Tatum. Kalau bisa dibilang, penonton dibuat seperti diajak untuk naik disebuah roller coaster komedi, dimana awalnya biasa, kemudian akan wah diakhir, dan berakhir dengan kepuasan yang membuat penonton segera merekomendasikan film ini ke orang lain. Hill and Tatum is super b. Gak ada kata  - kata lagi untuk menggambarkan duo ini. Rasanya saya tidak sabar kalau sampai memang setelah ini mereka akan membuat kelanjutannya.

Kelanjutan? Kemungkinan ada. Tapi kalau melihat ending title nya, ada keraguan film ini akan dibuat kelanjutannya. Karena di ending title, penonton diajak untuk masuk kedalam imajinasi, kalau kedepannya hadir puluhan atau bahkan ratusan serie Jump Street. Ending title – nya pun menghadirkan cameo yang sebelumnya sukses di beberapa film komedi, yaitu : Anna Faris dan Seth Rogen.  Tidak hanya mereka berdua yang hadir sebagai cameo untuk 22 Jump Street, Queen Latifah dan Diplo juga hadir  mengisi peran di film yang disutradarai oleh Phil Lord dan Christopher Miller. Phil dan Christopher sepertinya sudah tahu ingin menyajikan apa untuk penonton di film ini. Segi sinematografi dan penyutradaraan pun sudah cukup terasa pas. Tapi kok saya merasa menonton film ini dalam cut version ya?! Seperti ada scene yang hilang dan berbeda dengan trailer yang sudah rilis sebelumnya. Tapi tak apalah. Walaupun film ini tidak memorable, setidaknya 22 Jump Street bisa menghibur dikala sedang boring karena rutinitas yang dijalani.

Cast  : Channing Tatum, Jonah Hill, Ice Cube
Director : Phil Lord, Christopher Miller
Writer : Michael Bacall, Oren Uziel, Rodney Rothman
Production Companies : Columbia Pictures | Metro-Goldwyn-Mayer (MGM) | Media Rights Capital | Original Films

Rating :
3.5/5



Movie Still : 











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Surat Dari Praha (2016)

" Jangankan ngikhlasin apa yang terjadi, memaafkan diri sendiri saja anda nggak bisa.. " - Larasati

Review : Big Mommas : Like Father, Like Son (2011)

So many sweet, delicious girls… - Trent . B ig Mommas : Like Father, Like Son adalah film terbaru dari Big Mommas franchise. Film ketiganya ini masih dibintangi oleh Martin Lawrence yang juga sebelumnya sukses membawakan karakter Big Momma di 2 film sebelumnya. Selain Lawrence, film ini juga dibintangi oleh Brandon T. Jackson dan Ken Jeong . Untuk penyutradaraannya ditangani oleh John Whitesell , yang sebelumnya juga menyutradarai seri ke 2-nya. Agen FBI Malcolm Turner ( Martin Lawrence ) bersama dengan anak tirinya Trent ( Brandon T. Jackson ) melakukan aksi penyamaran untuk menangani kasus yang terjadi di All Girls Performing Art School. Trent yang baru pertama kali melakukan penyamaran, tidak terlalu bisa menangani suatu kondisi dengan baik. Salah satu halnya ialah ketika ia bertemu dengan Haley ( Jessica Lucas ), seorang wanita yang begitu Trent sukai. Ketika melakukan penyamaran, Trent memperkenalkan namanya sebagai Charmaine. Sebenarnya penyamaran tersebut dilakukan untuk mendap

Review : Powder Blue (2009)

I love you, sweet pea.-Rose Johnny .Apa yang akan anda lakukan jika ada dihadapkan suatu peristiwa yang tragis atau sebuah masalah yang begitu besar?, anda pasti akan lari dari kenyataan / melampiaskan amarah dan perasaan anda kepada sesuatu yang sangat membahayakan hidup anda, mungkin itulah awal cerita untuk film ini. Powder Blue dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah sukses di kancah perfilman hollywood, seperti : Jessica Biel , Forest Whitaker, Ray Liotta dan Patrick Swayze . Kursi untuk sutradara film ini diisi oleh Timothy Linh Bui . Powder Blue bercerita dari dua sisi berbeda, sisi pertama menceritakan sosok seorang pria bernama Charlie ( Forest Whitaker ) yang bingung atas kesindiriannya yang telah lama terjadi, akibat sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang juga dialami bersama dirinya. Karena itu ia mulai frustrasi dan melakukan hal yang nekat dengan cara menyiapkan sejumlah uang dan menyuruh orang lain untuk membunuhnya. Sisi kedua menceritakan seorang w