Langsung ke konten utama

Review : The Raid 2 : Berandal (2014)



Sini balikin bola nya” – Baseball Bat Man. 

Tidak ada yang tidak menantikan film yang satu ini. The Raid 2 : Berandal sudah dinantikan oleh banyak orang sejak rilis film pertamanya, The Raid : Redemption.  Kisahnya berlanjut 3 jam setelah The Raid yang pertama. Rama (Iko Uwais) diajak oleh Bunawar (Cok Simbara), seorang polisi kenalan sang kakak, untuk menyamar dan masuk kedalam penjara, supaya bisa bersahabat dengan seorang anak dari petinggi mafia di Jakarta; Uco (Arifin Putra).  Kedekatanya dengan Uco membawa Rama lebih masuk kedalam dunia mafia Jakarta. Tapi berhasilkah penyamaran Rama / Yudha dalam menumpas kegiatan mafia di Jakarta? Akankah ia mati dan habis ditangan Bangun, Goto, dan Bejo? Kalian bisa temukan jawabannya dengan menyaksikan film ini sendiri di bioskop.

Berbeda dari film pertamanya, di The Raid 2 : Berandal lebih banyak aktor – aktor senior yang ikut membintangi film ini. Ada Tio Pakusadewo sebagai Bangun, Roy Marten sebagai Reza, Cok Simbara sebagai Bunawar, dan Hengky Solaiman sebagai ayah dari Rama / Yudha. Secara mereka aktor senior, akting mereka di film ini tidak perlu kita ragukan lagi. Mereka bisa berakting dengan baik dan menggambarkan karakter yang ada. Tapi sayang sekali, penampilan Hengky Solaiman hanya ada di beberapa scene saja. Harusnya karakter seorang ayah lebih diperlihatkan lagi / lebih diperkuat di dalam cerita. Atau sama sekali tidak ada seperti di film pertamanya. Kalau saya tidak salah.

Selain itu, film ini juga kehadiran beberapa karakter baru yang tidak ada di The Raid : Redemption. Ada karakter Hammer Girl yang diperankan oleh Julie Estelle, Baseball Bat Man, dan The Assassin. Walaupun ini film pertama yang menggunakan teknik fighting untuk Julie Estelle, tapi disini dia terlihat begitu terlihat terampil dalam adegan fight, dan memainkan kedua palu di tangannya. Karakter nya pun menjadi kesukaan banyak orang yang telah menonton atau hanya menyaksikan trailer film ini. Karakter Baseball Bat Man dan The Assassin yang diperankan Very Tri Yulisman dan Cecep Arif Rahman juga tidak boleh kelewatan. Walaupun keduanya bukan aktor, tapi mereka tetap oke di film ini. Kalau karakter The Assasin lebih dikenal dengan karakternya yang mematikan, Baseball Bat Man malah lebih dikenal dengan kalimatnya saat meminta bola baseball, “sini balikin bola nya”. Iko terlihat lebih flowing dalam berdialog dan berakting di film kedua ini. Kalau Oka? Menurut saya biasa saja aktingnya. Tidak jauh berbeda ketika dia berakting sebagai Bayu di Killers. Yang justru harus diberikan applause, adalah akting Arifin Putra sebagai Uco di film ini. Arifin terlihat begitu mendalami perannya. Ia bisa menggambarkan dengan baik karakter Uco yang bengis, sadis, dan tidak tahu rasa kasihan.

Gareth Evans tidak perlu kita ragukan lagi untuk menyutradarai film ini. Kesuksesannya menghadirkan film yang pertama juga bisa dibuktikan di film sekuelnya ini. Gareth make his own universe di The Raid 2 : Berandal. Kita disuguhkan salju di tengah kota Jakarta, yang sebenarnya tidak mungkin terjadi. Penggunaan CGI begitu terasa di film kedua ini. Selain part salju, CGI juga digunakan saat kejar – kejaran mobil, dan saat Yudha beserta Eka menyelamatkan diri dari kejaran. Scoring masih dikerjakan oleh Fajar Yuskemal, Aria Prayogi, dan Joseph Trapenese. Hasilnya begitu luar biasa. Mereka bisa menggabungkan instrumen – instrument tradisional dengan beat elektronik. Sound’s catchy.  So, makin penasaran dengan film nya setelah membaca review ini? Yuk segera serbu bioskop – bioskop terdekat di kotamu! Selamat menonton.

Cast : Iko Uwais, Arifin Putra, Oka Antara, Tio Pakusadewo
Director : Gareth Evans
Writer : Gareth Evans
Production Companies : Merantau Films | XYZ Films

Rating :
3.5/5

Movie Still:




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Surat Dari Praha (2016)

" Jangankan ngikhlasin apa yang terjadi, memaafkan diri sendiri saja anda nggak bisa.. " - Larasati

Review : Big Mommas : Like Father, Like Son (2011)

So many sweet, delicious girls… - Trent . B ig Mommas : Like Father, Like Son adalah film terbaru dari Big Mommas franchise. Film ketiganya ini masih dibintangi oleh Martin Lawrence yang juga sebelumnya sukses membawakan karakter Big Momma di 2 film sebelumnya. Selain Lawrence, film ini juga dibintangi oleh Brandon T. Jackson dan Ken Jeong . Untuk penyutradaraannya ditangani oleh John Whitesell , yang sebelumnya juga menyutradarai seri ke 2-nya. Agen FBI Malcolm Turner ( Martin Lawrence ) bersama dengan anak tirinya Trent ( Brandon T. Jackson ) melakukan aksi penyamaran untuk menangani kasus yang terjadi di All Girls Performing Art School. Trent yang baru pertama kali melakukan penyamaran, tidak terlalu bisa menangani suatu kondisi dengan baik. Salah satu halnya ialah ketika ia bertemu dengan Haley ( Jessica Lucas ), seorang wanita yang begitu Trent sukai. Ketika melakukan penyamaran, Trent memperkenalkan namanya sebagai Charmaine. Sebenarnya penyamaran tersebut dilakukan untuk mendap

Review : Powder Blue (2009)

I love you, sweet pea.-Rose Johnny .Apa yang akan anda lakukan jika ada dihadapkan suatu peristiwa yang tragis atau sebuah masalah yang begitu besar?, anda pasti akan lari dari kenyataan / melampiaskan amarah dan perasaan anda kepada sesuatu yang sangat membahayakan hidup anda, mungkin itulah awal cerita untuk film ini. Powder Blue dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah sukses di kancah perfilman hollywood, seperti : Jessica Biel , Forest Whitaker, Ray Liotta dan Patrick Swayze . Kursi untuk sutradara film ini diisi oleh Timothy Linh Bui . Powder Blue bercerita dari dua sisi berbeda, sisi pertama menceritakan sosok seorang pria bernama Charlie ( Forest Whitaker ) yang bingung atas kesindiriannya yang telah lama terjadi, akibat sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang juga dialami bersama dirinya. Karena itu ia mulai frustrasi dan melakukan hal yang nekat dengan cara menyiapkan sejumlah uang dan menyuruh orang lain untuk membunuhnya. Sisi kedua menceritakan seorang w