Langsung ke konten utama

Review : Life Of Pi (2012)



All of life is an act of letting go but what hurts the most is not taking a moment to say goodbye. – Pi Patel. Life Of Pi bukanlah film tentang matematika, atau bukan asal usul dari 22/7 sama dengan 3,14.  Tapi memang nama Pi sendiri yang diambil oleh Piscine Patel (Suraj Sharma) dari teori tersebut. Piscine Patel adalah anak dari seorang pemilik hotel & kebun binatang mewah di daerah Pondicherry. Pi tumbuh dalam agama Hindu, tapi ketika menginjak umur 14 tahun ia mulai mencoba mengenal agama Islam dan Kristen untuk mencari yang namanya Tuhan. Karena biaya yang terlalu mahal dalam mengurus kebun binatang, ayah Pi memutuskan untuk pindah dari Pondicherry ke Kanada. Ketika perjalanan menuju Kanada, ada saja ujian yang harus dihadapi oleh Pi bersama sang kakak dan kedua orangtuanya. Namun ternyata Pi harus lebih menjalani kehidupan yang lebih menyedihkan, Pi harus kehilangan anggota keluarga karena karamnya kapal yang ditumpangi oleh ia beserta keluarganya. Pi harus menjalani waktu yang lama diatas sekoci dan mengarungi lautan bersama seekor macan bernama Richard Parker, orang hutan yang dipaggil Pi dengan nama Orange Juice, seekor hyena dan seekor zebra. Tapi akankah ia berhasil menjalani hidupnya diatas lautan, hanya ditemani hewan dan tanpa ada yang mengerti apa yang dibicarakannya. Apalagi mungkin saja bisa ada badai datang, yang bisa memutar balikan sekoci yang ditumpanginya.

Perjalanan Pi mengarungi samudera, diangkat oleh Ang Lee dari novel karya Yann Martel yang terbit pada tahun 2001.  Sebagai Pi muda, Suraj Sharma memiliki kualitas akting yang memukau untuk saya. Seperti tidak menyangka kalau ini adalah film pertamanya dan ia belum pernah menjadi cast di film apapun. Dan Sharma sepertinya bisa menjadi next rising star, yang akan sukses kariernya di Hollywood mengikuti Dev Patel. Saya sebelumnya tidak melihat salah satu pun trailer dari film ini, jadi tidak tahu kalau Irrfan Khan menjadi salah satu cast di film ini. Di tahun ini saya sebelumnya melihat Irrfan tampil dalam film The Amazing Spiderman, tapi di film itu ia terasa kurang cocok dengan karakternya. Tapi di film Life Of Pi saya melihat, Irrfan Khan begitu menyatu dan klop dengan karakter Pi yang sudah dewasa. Dua jempol saya sampaikan untuk Ang Lee. Tidak akan menyangka kalau filmnya sendiri akan sebegitu indahnya, saya begitu menganga ketika melihat scene ditengah laut dimana ikan – ikan berterbangan menghampiri Pi dan Richard Parker. Tidak hanya di scene itu semua cerita dalam film ini, memiliki penggambaran yang begitu indah. Sinematografinya pun harus ada dinominasi dalam Academy Awards tahun depan, karena mereka memang berhak untuk itu.

Oh iya mungkin banyak yang menyangka, kalau Richard Parker dan beberapa binatang yang ada dalam film ini adalah binatang beneran tapi ternyata mereka adalah hasil rekayasa komputer atau hasil dari CGI.  Dan kru dari film ini pun harus membangun tangki air yang besar, untuk scene ketika Pi berada diatas sekocinya.

Untuk 3Dnya sendiri, Life Of Pi memiliki 3D yang begitu maksimal dan memang sesuai dengan porsi atau takarannya. Ditengah scene aspect ratio akan terjadi perubahan, ketika scene ikan – ikan scene berterbangan. Perubahan aspect ratio tersebut, ternyata membuat memang kita merasakan ikan – ikan tersebut terlempar keluar layar. Saya begitu merekomendasikan untuk menyaksikan film ini dalam format 3D, karena anda akan merasakan experience yang berbeda kemungkinan jika anda hanya melihatnya dalam format 2D.

Life Of Pi juga memiliki alur cerita yang saya rasakan itu lambat dan kadang akan membuat akan merasa jenuh atau boring, pastikan pula ketika menyaksikan film ini kondisi fisik anda sedang fit supaya tidak melewati salah satu scene - pun yang ada. Banyak pesan yang juga disampaikan dalam film ini, salah satunya adalah kehidupan itu tidak ada ketidakpastian, kita memerlukan kepercayaan kepada sosok yang memang bisa menjadi pegangan untuk kita dalam menjalani hidup ini.

Cast : Suraj Sharma, Irrfan Khan, Rafe Spall, Adil Hussain
Director : Ang Lee
Writer : David Magee (screenplay) | Yann Martel (novel)
Production Companies :  Fox 2000 Pictures | Haishang Films | Rhythm and Hues

Rating :
4/5

Movie Still :





















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Surat Dari Praha (2016)

" Jangankan ngikhlasin apa yang terjadi, memaafkan diri sendiri saja anda nggak bisa.. " - Larasati

Review : Big Mommas : Like Father, Like Son (2011)

So many sweet, delicious girls… - Trent . B ig Mommas : Like Father, Like Son adalah film terbaru dari Big Mommas franchise. Film ketiganya ini masih dibintangi oleh Martin Lawrence yang juga sebelumnya sukses membawakan karakter Big Momma di 2 film sebelumnya. Selain Lawrence, film ini juga dibintangi oleh Brandon T. Jackson dan Ken Jeong . Untuk penyutradaraannya ditangani oleh John Whitesell , yang sebelumnya juga menyutradarai seri ke 2-nya. Agen FBI Malcolm Turner ( Martin Lawrence ) bersama dengan anak tirinya Trent ( Brandon T. Jackson ) melakukan aksi penyamaran untuk menangani kasus yang terjadi di All Girls Performing Art School. Trent yang baru pertama kali melakukan penyamaran, tidak terlalu bisa menangani suatu kondisi dengan baik. Salah satu halnya ialah ketika ia bertemu dengan Haley ( Jessica Lucas ), seorang wanita yang begitu Trent sukai. Ketika melakukan penyamaran, Trent memperkenalkan namanya sebagai Charmaine. Sebenarnya penyamaran tersebut dilakukan untuk mendap

Review : Powder Blue (2009)

I love you, sweet pea.-Rose Johnny .Apa yang akan anda lakukan jika ada dihadapkan suatu peristiwa yang tragis atau sebuah masalah yang begitu besar?, anda pasti akan lari dari kenyataan / melampiaskan amarah dan perasaan anda kepada sesuatu yang sangat membahayakan hidup anda, mungkin itulah awal cerita untuk film ini. Powder Blue dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah sukses di kancah perfilman hollywood, seperti : Jessica Biel , Forest Whitaker, Ray Liotta dan Patrick Swayze . Kursi untuk sutradara film ini diisi oleh Timothy Linh Bui . Powder Blue bercerita dari dua sisi berbeda, sisi pertama menceritakan sosok seorang pria bernama Charlie ( Forest Whitaker ) yang bingung atas kesindiriannya yang telah lama terjadi, akibat sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang juga dialami bersama dirinya. Karena itu ia mulai frustrasi dan melakukan hal yang nekat dengan cara menyiapkan sejumlah uang dan menyuruh orang lain untuk membunuhnya. Sisi kedua menceritakan seorang w