Langsung ke konten utama

Review : Ted (2012)

 
Back off, Susan Boyle! – TED. Setiap orang di dunia ini pasti membutuhkan sahabat. Sahabat bisa menemani kita disaat kita senang atau sedih. Tanpa sahabat, kita akan merasakan hampa dan tidak tahu siapa yang bisa diajak berbicara.Hal itu pula yang dirasakan oleh John Bennett (Mark Wahlberg).  John Bennett selalu merasakan kesepian di masa kecilnya, sampai pada saat natal tiba orangtuanya memberikan sebuah hadiah.  Sebuah Teddy Bear diberikan oleh kedua orangtuanya untuk John. John begitu merasa senang. Karena merasa sepi, ia berharap bahwa  Teddy Bear pemberian itu bisa berbicara dan menjadi teman untuk dirinya. Voila, yang diharapkan John terjadi, Teddy Bear berubah dan bisa berbicara sekarang. Tidak menjadi teman, TED (Seth MacFarlane) berubah menjadi sosok tenar dan populer. Sampai John menginjak umur ke 35 pun, mereka pun selalu bersama. John kini tidak hanya dengan TED berdua, kini John telah bertem dengan seorang wanita bernama Lori (Mila Kunis).  Lori dan John  kini dalam hubungan berpacaran, mereka tinggal dalam satu apartemen yang sama dan TED-pun tinggal bersama mereka.


 Applause untuk Seth MacFarlane. Kejeniusannya bisa menghadirkan karakter TED yang bukan hanya menghibur tapi juga gila. Seth sebelumnya lebih dikenal dengan keterlibatannya di serial Family Guy. Seth untuk TED sendiri, tidak hanya berperan sebagai sutradara dan pengisi suara untuk karakter TED. Ia juga sebagai penulis naskah untuk film yang pernah menyabet 4 nominasi dalam 2012 Teen Choice Awards. Film TED ini tidak hanya dibintangi oleh Seth sebagai tokoh sentral, hadir pula Mark Wahlberg dan si cantik sekaligus sexy; Mila Kunis.  Penyanyi sekaligus aktris yaitu Norah Jones, hadir di film ini hadir sebagai cameo dan memerankan dirinya sendiri.

Menonton TED, menurut saya seperti sedang menonton sitcom seperti New Girl atau How I Met Your Mother, dll. Tapi di TED ini hadir becandaan / jokes yang jauh lebih terkesan ‘nakal’. Saya suka banget dengan film ini, karena begitu jarang ada karakter yang lucu bisa seberingas atau jauh dari kesan lucu.  Beruntungnya penonton di Indonesia bisa menyaksikan film ini dibioskop. Jarang sekali film – film yang memiliki unsur sex atau drugs seperti TED bisa masuk ke bioskop. LSF (Lembaga Sensor Film) sepertinya sudah bisa memberi kepercayaan kepada penonton di Indonesia, apalagi film ini diberi Red Band secara khusus oleh LSF. Tapi balik lagi ke orang tua agar dapat mengawasi tontonan buah hatinya, sampai film ini disetiap bioskop diberi label ‘’khusus dewasa’’.

Film pun tidak bisa lepas dari soundtrack. Soundtrack dari film TED, diisi oleh musisi yang sudah memiliki nama dalam industri musik. TED sendiri memiliki soundtrack yang sangat ciamik dan sangat eargasm. Sebut saja seperti Norah Jones, Walter Murphy,  Rita Coolidge dan Queen. Mark Wahlberg juga hadir dalam soundtrack TED, ia menyanyikan Thunder Buddies.

Mark Wahlberg sukses memerankan karakter John Bennett dengan baik. Namun Mark di film ini kelihatan lebih tua, sayapun yang menyaksikan film ini dalam format Digital dapat melihat kerutan yang ada disekitar wajahnya. So sad, kenapa harus dirinya yang terpilih. Kesannya Mila Kunis yang berperan sebagai Lori sedang berpacaran dengan om – om. Mila Kunis pun bisa memerankan karakter Lori dengan apik. Karakter Lori sebenarnya tidak jauh berbeda dengan karakter yang ia mainkan di Friends With Benefits bersama Justin Timberlake. Karakter Lori adalah karakter yang manis, lucu dan penyanyang.
Walaupun TED terlihat beringas, namun sisi kelucuan dari boneka Teddy Bear ini tetap ada. Saya sempat kepikiran setelah menyaksikan film ini, untuk dapat memilikinya satu dirumah #eh.

Cast : Mark Wahlberg, Mila Kunis, Seth MacFarlane
Director : Seth MacFarlane
Writers :  Seth MacFarlane (Story & Screenplay)  | Alec Sulkin (Screenplay) | Wellesley Wild (Screenplay)
Production Companies : Universal Pictures |Media Rights Capital |Fuzzy Door Production

Rating :
3.5/5

Movie Still :

























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Surat Dari Praha (2016)

" Jangankan ngikhlasin apa yang terjadi, memaafkan diri sendiri saja anda nggak bisa.. " - Larasati

Review : Big Mommas : Like Father, Like Son (2011)

So many sweet, delicious girls… - Trent . B ig Mommas : Like Father, Like Son adalah film terbaru dari Big Mommas franchise. Film ketiganya ini masih dibintangi oleh Martin Lawrence yang juga sebelumnya sukses membawakan karakter Big Momma di 2 film sebelumnya. Selain Lawrence, film ini juga dibintangi oleh Brandon T. Jackson dan Ken Jeong . Untuk penyutradaraannya ditangani oleh John Whitesell , yang sebelumnya juga menyutradarai seri ke 2-nya. Agen FBI Malcolm Turner ( Martin Lawrence ) bersama dengan anak tirinya Trent ( Brandon T. Jackson ) melakukan aksi penyamaran untuk menangani kasus yang terjadi di All Girls Performing Art School. Trent yang baru pertama kali melakukan penyamaran, tidak terlalu bisa menangani suatu kondisi dengan baik. Salah satu halnya ialah ketika ia bertemu dengan Haley ( Jessica Lucas ), seorang wanita yang begitu Trent sukai. Ketika melakukan penyamaran, Trent memperkenalkan namanya sebagai Charmaine. Sebenarnya penyamaran tersebut dilakukan untuk mendap

Review : Powder Blue (2009)

I love you, sweet pea.-Rose Johnny .Apa yang akan anda lakukan jika ada dihadapkan suatu peristiwa yang tragis atau sebuah masalah yang begitu besar?, anda pasti akan lari dari kenyataan / melampiaskan amarah dan perasaan anda kepada sesuatu yang sangat membahayakan hidup anda, mungkin itulah awal cerita untuk film ini. Powder Blue dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah sukses di kancah perfilman hollywood, seperti : Jessica Biel , Forest Whitaker, Ray Liotta dan Patrick Swayze . Kursi untuk sutradara film ini diisi oleh Timothy Linh Bui . Powder Blue bercerita dari dua sisi berbeda, sisi pertama menceritakan sosok seorang pria bernama Charlie ( Forest Whitaker ) yang bingung atas kesindiriannya yang telah lama terjadi, akibat sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang juga dialami bersama dirinya. Karena itu ia mulai frustrasi dan melakukan hal yang nekat dengan cara menyiapkan sejumlah uang dan menyuruh orang lain untuk membunuhnya. Sisi kedua menceritakan seorang w