Langsung ke konten utama

Review : INAFFF : The Raid (2012) (Closing Movie)



Gareth Evans kembali lagi dengan project film terbarunya berjudul The Raid. Film ini jauh berbeda dengan Merantau, his first feature film. Film ini masih dibintangi oleh Iko Uwais yang juga telah bekerja sama dengan Gareth di Merantau. Selain itu juga dibintangi oleh Donny Alamsyah, Ray Sahetapy, Joe Taslim, Pierre Gruno dan Yayan Ruhian. Masih asing dengan nama Yayan Ruhian?  Dia sebelumnya juga menjadi cast di Merantau, selain jadi cast di The Raid ia juga bertindak sebagai koreografer untuk setiap scene martial arts di film ini.

Premis dari film ini sangat mudah sekali untuk diikuti, sekelompok polisi yang beranggotakan Rama (Iko Uwais), Jaka (Joe Taslim) dan beberapa orang lainnya ini  ingin memberantas kejahatan seorang bandar besar narkoba bernama Tama (Ray Sahetapy). Tama untuk melakukan kegiatannya ini, mendiami sebuah gedung yang ternyata juga berfungsi sebagai apartemen. Tama dalam mengerjakan setiap aksinya tidak pernah sendiri, disebelahnya selalu ada sosok Andi (Donny Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhian). Kehadiran para anggota polisi ini makin terancam, karena Tama mengerahkan semua warga yang bertempat tinggal di apartemen tersebut untuk dapat menghabisi semua anggota polisi yang ada. Sebagai jaminannya, Tama memberikan kesempatan kepada setiap warga untuk dapat bertempat tinggal di apartemen itu tanpa membayar sepeser pun.  

The Raid film yang membuat saya berdecak kagum,  melihat setiap scene yang dihidangkan seorang Gareth Evans membuat saya bangga sebagai orang Indonesia.  Nyatanya, saya belum pernah lihat film action hasil anak bangsa sendiri seperti ini.  Mengetahui film ini memenangkan penghargaan di Midnight Madness Toronto Film Festival 2011, membuat kebangaan saya semakin bertambah.  Adegan action di film ini sangat brutal dan berlangsung dengan sangat cepat .  Waktu lihat trailernya sendiri sudah keren, tapi nyatanya filmnya sendiri jauh lebih keren dari apa yang saya penah bayangkan sebelumnya.

Dari segi akting tidak perlu dinilai, Iko Uwais sudah dapat memerankan Rama dengan baik begitu pula dengan Joe Taslim yang berprofesi sebagai atlet ini pun, aktingnya juga lumayan memuaskan. Namun nyatanya kemampuan Martial Arts yang mereka miliki, menutupi bagaimana mereka berakting di film ini. Dari segi akting, yang benar - benar 'dapet' adalah Ray Sahetapy, aktor kawakan ini terasa begitu mendalami karakternya sebagai seorang 'bandar'.

Soundtrack yang dibuat oleh Fajar Yuskemal dan Aria Prayogi hasilnya sangat bagus. Duo ini berhasil membuat scoring yang begitu apik dan mewakili setiap scene yang ada di film ini.

Keberuntungan yang saya peroleh bukan hanya dapat menyaksikan film ini pertama kali, tapi juga saya bisa menyaksikan film ini dalam versi uncensensored. The Raid yang awalnya akan tayang regular di bulan Januari 2012 harus mundur ke bulan April 2012, walaupun mundur saya rasa teman – teman harus antusias karena filmnya sendiri memang sangat layak untuk ditunggu.

Kalau disuruh pilih INAFFF atau NOT INAFFF kah untuk The Raid, saya akan dengan sangat setuju bilang bahwa The Raid benar – benar INAFFF banget.  So, terakhir saya mau mengucapkan terima kasih kembali kepada INAFFF (Indonesian International Fantastic Film Festival), yang telah memberi kesempatan kepada  saya untuk dapat menyaksikan Opening Film dan Closing Film.  

Cast : Iko Uwais, Joe Taslim, Donny Alamsyah, Yayan Ruhian, Ray Sahetapy
Director : Gareth Evans

Rating :
4.5/5

Movie Still :






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Surat Dari Praha (2016)

" Jangankan ngikhlasin apa yang terjadi, memaafkan diri sendiri saja anda nggak bisa.. " - Larasati

Review : Big Mommas : Like Father, Like Son (2011)

So many sweet, delicious girls… - Trent . B ig Mommas : Like Father, Like Son adalah film terbaru dari Big Mommas franchise. Film ketiganya ini masih dibintangi oleh Martin Lawrence yang juga sebelumnya sukses membawakan karakter Big Momma di 2 film sebelumnya. Selain Lawrence, film ini juga dibintangi oleh Brandon T. Jackson dan Ken Jeong . Untuk penyutradaraannya ditangani oleh John Whitesell , yang sebelumnya juga menyutradarai seri ke 2-nya. Agen FBI Malcolm Turner ( Martin Lawrence ) bersama dengan anak tirinya Trent ( Brandon T. Jackson ) melakukan aksi penyamaran untuk menangani kasus yang terjadi di All Girls Performing Art School. Trent yang baru pertama kali melakukan penyamaran, tidak terlalu bisa menangani suatu kondisi dengan baik. Salah satu halnya ialah ketika ia bertemu dengan Haley ( Jessica Lucas ), seorang wanita yang begitu Trent sukai. Ketika melakukan penyamaran, Trent memperkenalkan namanya sebagai Charmaine. Sebenarnya penyamaran tersebut dilakukan untuk mendap

Review : Powder Blue (2009)

I love you, sweet pea.-Rose Johnny .Apa yang akan anda lakukan jika ada dihadapkan suatu peristiwa yang tragis atau sebuah masalah yang begitu besar?, anda pasti akan lari dari kenyataan / melampiaskan amarah dan perasaan anda kepada sesuatu yang sangat membahayakan hidup anda, mungkin itulah awal cerita untuk film ini. Powder Blue dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah sukses di kancah perfilman hollywood, seperti : Jessica Biel , Forest Whitaker, Ray Liotta dan Patrick Swayze . Kursi untuk sutradara film ini diisi oleh Timothy Linh Bui . Powder Blue bercerita dari dua sisi berbeda, sisi pertama menceritakan sosok seorang pria bernama Charlie ( Forest Whitaker ) yang bingung atas kesindiriannya yang telah lama terjadi, akibat sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang juga dialami bersama dirinya. Karena itu ia mulai frustrasi dan melakukan hal yang nekat dengan cara menyiapkan sejumlah uang dan menyuruh orang lain untuk membunuhnya. Sisi kedua menceritakan seorang w