Langsung ke konten utama

Review : Transformers : Dark Of The Moon (2011)


I've saved your life twice. I can't tell you how, but you are still alive because of me. - Sam Witwicky. Transformers Dark Of The Moon, ceritanya diawali pada tahun 1969 Amerika Serikat melakukan program Apollo 11. Apollo 11 adalah program yang dilakukan oleh pihak NASA untuk mengidentifikasi benda yang tidak terdeteksi yang pada tahun 1961 mendarat di bulan. Dan ketika itu ditemukanlah sebuah pesawat besar milik Autobots. Pesawat ini bernama Ark, yang pada saatnya membawa muatan - muatan yang dapat mengakhiri pertempuran antara Autobots dan Decepticon. Muatan tersebut dibawa dari bulan ke bumi dan menjadi rahasia yang tidak pernah terungkap lagi. Sam Witwicky (Shia Labeouf) telah menyelesaikan program kuliahnya, dan kini saatnya Sam melanjutkan kariernya dengan mencari pekerjaan. Saat ini pula Sam sedang menjalin hubungan percintaan dengan seorang wanita cantik dan sexy bernama Carly (Rosie Hunghington - Whiteley). Carly bekerja di sebuah showroom mobil - mobil klasik milik seorang pengusaha tampan dan kaya raya, Dylan (Patrick Dempsey). Untuk itu Sam merasa malu jika sampai saat ini Sam tidak memiliki pekerjaan. Ia begitu frustasi dengan hal yang satu ini. Peperangan antara Autobots dan Decepticon di bumi masih berlanjut dan untuk menyelesaikan peperangan ini pihak Amerika Serikat, menyerahkan segalanya kepada Sam yang sebelumnya telah berhasil menyelesaikan peperangan diantara mereka.

Film ketiga ini masih disutradarai oleh Michael Bay. Yang mungkin mengalami perbedaan adalah tidak hadirnya megan fox yang di dua film sebelumnya setia menemani Shia Labeouf sebagai Mikaela. Sebagai gantinya Bay membawa Rosie Hunhington-Whiteley yang merupakan salah satu model pakaian dalam Victoria Secrets. Masih ada Tyrese Gibson, John Turturro dan Josh Duhamel. Kehadiran Patrick Dempsey yang terakhir - terakhir ini lebih terlihat di serial Grey's Anatomy pasti begitu dinantikan. Ken Jeong yang biasanya bergabung dengan tim gila di film Hangover, kali ini ia dipercaya oleh Bay untuk mengisi salah satu tokoh di film ini sebagai Jerry Wang.

Dari segi cerita memang film ketiga ini tidak begitu spesial seperti film pertama atau keduanya. Di film ketiganya ini, Michael Bay menggunakan visual efek yang begitu mewah dan begitu memanjakan mata penontonnya. Unsur Komedi yang hadir di film ini pun begitu garing, seperti sudah pernah hadir di film - film lainnya. Beruntung sekali Michael Bay memanggil Rosie untuk menemani Shia, karena nyatanya Rosie memiliki kualitas akting yang mungkin cukup lebih baik dibandingkan dengan seorang Megan Fox yang hanya "menjual" kemolekan tubuhnya. Chemistry diantara Rosie dan Shia pun terlihat terbangun dengan baik di film ini. Cerita yang begitu standar nyatanya tertolong dengan efek 3D yang begitu sangat mengibur namun tidak se-wah seperti yang digembar - gemborkan sebelumnya. Oh iya, kehadiran soundtrack dalam film ini menjadi salah satu penilaian penting. Soundtracknya masih diisi oleh Linkin Park sebagai main themenya. Sayangnya paramore dengan monsternya hanya tampil di credit title film ini, coba saja jika mereka menaruh potongan lagu ini ketika scene pertempuran maka scene tersebut mungkin lebih terasa menggebrak dibandingkan hanya mendengar suara "kruing-grumpak-plak-krek". Jika anda ingin menyaksikan film ini saya rekomendasikan untuk menyaksikannya dalam format 3 Dimensi. Namun saya rasa jika tidak ada, 2 Dimensi pun cukuplah untuk menghibur.

Cast : Shia Labeouf, Rosie Hunhington-Whiteley, Josh Duhamel, Patrick Dempsey
Director : Michael Bay

Rating :
3/5

Movie Still :


















Komentar

  1. Kebanyakan karakter annoying & gak penting niih, tapi tetep menghibur banget apalagi efeknya

    BalasHapus
  2. film yang ditunggu2..,
    tp kurang seru d banding yang sebelumnya.,.

    mampir sini gan
    http://zukimoviereviews.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Surat Dari Praha (2016)

" Jangankan ngikhlasin apa yang terjadi, memaafkan diri sendiri saja anda nggak bisa.. " - Larasati

Review : Big Mommas : Like Father, Like Son (2011)

So many sweet, delicious girls… - Trent . B ig Mommas : Like Father, Like Son adalah film terbaru dari Big Mommas franchise. Film ketiganya ini masih dibintangi oleh Martin Lawrence yang juga sebelumnya sukses membawakan karakter Big Momma di 2 film sebelumnya. Selain Lawrence, film ini juga dibintangi oleh Brandon T. Jackson dan Ken Jeong . Untuk penyutradaraannya ditangani oleh John Whitesell , yang sebelumnya juga menyutradarai seri ke 2-nya. Agen FBI Malcolm Turner ( Martin Lawrence ) bersama dengan anak tirinya Trent ( Brandon T. Jackson ) melakukan aksi penyamaran untuk menangani kasus yang terjadi di All Girls Performing Art School. Trent yang baru pertama kali melakukan penyamaran, tidak terlalu bisa menangani suatu kondisi dengan baik. Salah satu halnya ialah ketika ia bertemu dengan Haley ( Jessica Lucas ), seorang wanita yang begitu Trent sukai. Ketika melakukan penyamaran, Trent memperkenalkan namanya sebagai Charmaine. Sebenarnya penyamaran tersebut dilakukan untuk mendap

Review : Powder Blue (2009)

I love you, sweet pea.-Rose Johnny .Apa yang akan anda lakukan jika ada dihadapkan suatu peristiwa yang tragis atau sebuah masalah yang begitu besar?, anda pasti akan lari dari kenyataan / melampiaskan amarah dan perasaan anda kepada sesuatu yang sangat membahayakan hidup anda, mungkin itulah awal cerita untuk film ini. Powder Blue dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah sukses di kancah perfilman hollywood, seperti : Jessica Biel , Forest Whitaker, Ray Liotta dan Patrick Swayze . Kursi untuk sutradara film ini diisi oleh Timothy Linh Bui . Powder Blue bercerita dari dua sisi berbeda, sisi pertama menceritakan sosok seorang pria bernama Charlie ( Forest Whitaker ) yang bingung atas kesindiriannya yang telah lama terjadi, akibat sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang juga dialami bersama dirinya. Karena itu ia mulai frustrasi dan melakukan hal yang nekat dengan cara menyiapkan sejumlah uang dan menyuruh orang lain untuk membunuhnya. Sisi kedua menceritakan seorang w