Langsung ke konten utama

Double Review : Arthur : The War Of The Two Worlds (2010), Arthur (2011)









Kemarin saat ada waktu kosong, saya memanfaatkan waktu untuk menyaksikan 2 film yang sama - sama berjudul arthur. Film pertama adalah Arthur : The War Of The Two Worlds dan yang kedua Arthur, yang dibintangi Rusell Brand dan Hellen Mirren.

Petualangan Arthur (Freddie Highmore) kembali berlanjut. Maltazard (Lou Reed) keluar dari dunia Minimoys dan datang ke dunia manusia untuk mengacaukan keadaan. Keadaanpun menjadi terancam. Arthur yang masih berada di dunia Minimoys mengajak Princess Selenia (Selena Gomez) dan Prince Betamache (Jimmy Fallon) untuk membantunya menyelamatkan dunia aslinya dari ide - ide jahat Maltazard. Dan dalam perjalanannya dari dunia Minimoys, Arthur beserta Selenia dan Betamache bertemu dengan Darkos (Iggy Pop), anak dari Maltazard. Keadaan makin menjadi kacau, akankah Arthur selamat menyelamatkan dunianya dari ide - ide jahat Maltazard?

Arthur : The War Of The Worlds adalah kelanjutan dari 2 seri Arthur sebelumnya. Film pertamanya Arthur and The Minimoys terus seri keduanya, Arthur : The Revenge Of Maltazard. Film animasi ini adalah film animasi adventure yang menurut saya keren. Grafisnya begitu terlihat halus tidak jauh dengan film animasi produksi studio - studio besar. Yang disayangkan dari film ini yaitu, ceritanya yang begitu tanggung dan seakan - akan emosi di film ini jadi turun. Di seri ke 3 ini ceritanya pun tidak terlalu serius, sepertinya sang sutradara ingin membuat film ini jauh lebih menyenangkan daripada 2 seri sebelumnya. Untuk karakter arthur masih dibintangi dan diisi suaranya oleh Freddie Highmore. Sedangkan Princess Selenia diisi suaranya oleh si cantik Selena Gomez, seperti film sebelumnya. Jadi secara keseluruhan film animasi ini adalah film yang lumayan menyenangkan dan sayang dilewatkan.


Cast : Freddie Highmore, Selena Gomez, Mia Farrow
Director : Luc Besson

Rating :
3/5


Arthur yang selanjutnya adalah sebuah film komedi yang dibintangi oleh Rusell Brand, Hellen Mirren dan Jennifer Garner. Film ini adalah remake dari film Arthur yang hadir di tahun 1981.
Sutradara film ini adalah Jason Winer, yang terkenal sebagai sutradara untuk beberapa episodes Modern Family.

Diceritakan Arthur (Rusell Brand) seorang pria, yang merupakan anak dari jutawan terkenal, Vivienne Bach (Geraldine James). Arthur kerjaannya hanya minum - minuman berakohol, membuat onar dan memacari banyak wanita. Suatu saat sang ibu sedang mengadakan acara pendonasian atas nama perusahaannya. Namun ternyata di hari yang sama dan waktu yang sama, Arthur bersama supirnya Bitterman (Luiz Gusman) membuat onar dan kejadiannya ternyata masuk kedalam surat kabar yang akhirnya membuat acara tersebut menjadi gagal. Si ibu merasa geram dengan tingkah laku anaknya. Karena terlalu kayanya keluarga ini, Arthur begitu jarang bertemu dengan ibunya. Selama hidupnya Arthur selalu bersama pengasuhnya bernama Hobson (Hellen Mirren), yang sudah dianggapnya sebagai pengganti sang ibu. Pada suatu hari Arthur akhirnya bertemu sang ibu dan pada saat itu pula, Vivienne memutuskan untuk menyetop pemberian uang kepada Arthur. Namun ternyata Arthur diberikan kesempatan untuk mendapatkan kembali kekayaan yang telah ia miliki sebelumnya jika ia mengawini Susan Johnson (Jennifer Garner), rekanan sang ibu.

Film yang sangat menghibur. Film ini begitu harus berterima kasih kepada Rusell Brand dan Hellen Mirren karena kualitas akting mereka yang begitu total di film ini. Rusell Brand membuat saya tersenyum dengan jokes - jokesnya. Sebelumnya saya belum melihat karya Jason Winer di Modern Family, tapi untuk film ini saya rasa Jason sudah melakukan penyutradaraan dengan baik, ia mengambil setiap shot dengan begitu indah. Jadi untuk konklusinya saya ingin bilang jika film Arthur adalah film yang menghibur, penuh drama dan begitu menyentuh perasaan.


Cast : Russell Brand, Jeniffer Garner, Hellen Mirren
Director : Jason Winer

Rating :
3/5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Surat Dari Praha (2016)

" Jangankan ngikhlasin apa yang terjadi, memaafkan diri sendiri saja anda nggak bisa.. " - Larasati

Review : Big Mommas : Like Father, Like Son (2011)

So many sweet, delicious girls… - Trent . B ig Mommas : Like Father, Like Son adalah film terbaru dari Big Mommas franchise. Film ketiganya ini masih dibintangi oleh Martin Lawrence yang juga sebelumnya sukses membawakan karakter Big Momma di 2 film sebelumnya. Selain Lawrence, film ini juga dibintangi oleh Brandon T. Jackson dan Ken Jeong . Untuk penyutradaraannya ditangani oleh John Whitesell , yang sebelumnya juga menyutradarai seri ke 2-nya. Agen FBI Malcolm Turner ( Martin Lawrence ) bersama dengan anak tirinya Trent ( Brandon T. Jackson ) melakukan aksi penyamaran untuk menangani kasus yang terjadi di All Girls Performing Art School. Trent yang baru pertama kali melakukan penyamaran, tidak terlalu bisa menangani suatu kondisi dengan baik. Salah satu halnya ialah ketika ia bertemu dengan Haley ( Jessica Lucas ), seorang wanita yang begitu Trent sukai. Ketika melakukan penyamaran, Trent memperkenalkan namanya sebagai Charmaine. Sebenarnya penyamaran tersebut dilakukan untuk mendap

Review : Powder Blue (2009)

I love you, sweet pea.-Rose Johnny .Apa yang akan anda lakukan jika ada dihadapkan suatu peristiwa yang tragis atau sebuah masalah yang begitu besar?, anda pasti akan lari dari kenyataan / melampiaskan amarah dan perasaan anda kepada sesuatu yang sangat membahayakan hidup anda, mungkin itulah awal cerita untuk film ini. Powder Blue dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah sukses di kancah perfilman hollywood, seperti : Jessica Biel , Forest Whitaker, Ray Liotta dan Patrick Swayze . Kursi untuk sutradara film ini diisi oleh Timothy Linh Bui . Powder Blue bercerita dari dua sisi berbeda, sisi pertama menceritakan sosok seorang pria bernama Charlie ( Forest Whitaker ) yang bingung atas kesindiriannya yang telah lama terjadi, akibat sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang juga dialami bersama dirinya. Karena itu ia mulai frustrasi dan melakukan hal yang nekat dengan cara menyiapkan sejumlah uang dan menyuruh orang lain untuk membunuhnya. Sisi kedua menceritakan seorang w