Langsung ke konten utama

Review : Never Say Never (2011)


There's gonna be times where people tell you that you can't live your dreams. This is what I tell them: Never say never. - Justin Bieber. It's Time for Belieber, yay. Sebelum hebohnya konsernya di Jakarta, Justin Bieber sedang dengan sukses membawa para fansnya untuk mengisi setiap gedung bioskop yang ada di belahan dunia ini. Sayangnya untuk para fansnya yang di Indonesia, tidak dapat menyaksikannya karena kasus pendistribusian rol film ke Indonesia. Never Say Never, itulah judul dari film yang dibintangi oleh Justin Bieber ini. Selain bieber di film ini kalian juga akan menemukan Miley Cyrus, Usher Raymond, Sean Kingston, Snoop Dogg dan Jaden Smith. Untuk penyutradaraan dari film ini berada di tangan Jon Chu / Jon M. Chu yang terkenal sebagai sutradara dari Step Up 2 : The Streets dan Step Up 3D.

Film ini berisi biografi dari Justin Bieber. Diperlihatkan bagaimana bakatnya dalam dunia musik sudah muncul, sejak ia kecil hingga sekarang. Selain itu di film ini juga ada komentar dari orang - orang terdekat Justin, seperti sang ibu, sang manager dan beberapa orang lainnya. Tidak hanya itu, di film ini juga ada potongan live perfomancenya.

Sebenernya agak sulit untuk mengkomentari film seperti ini. Menonton Never Say Never, tak ubahnya hanya melihat hanya acara MTV yang diubah formatnya menjadi feature film. Tapi disini kita bisa mengetahui bagaimana Justin dan bagaimana orang - orang yang ada berada di kesuksesan seorang Justin Bieber. Dan tak salah pihak rumah produksi memberikan proyek film ini ke Jon Chu, karena menurut saya Jon begitu dengan apik menghidangkan film ini. Intinya film Never Say Never, hanyalah sebuah film biografi dari Justin Bieber yang tidak begitu menarik namun menghibur.

Cast : Justin Bieber, Sean Kingston, Miley Cyrus, Jaden Smith
Director : Jon Chu

Rating :
2.5/5

Movie Still :






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Surat Dari Praha (2016)

" Jangankan ngikhlasin apa yang terjadi, memaafkan diri sendiri saja anda nggak bisa.. " - Larasati

Review : Big Mommas : Like Father, Like Son (2011)

So many sweet, delicious girls… - Trent . B ig Mommas : Like Father, Like Son adalah film terbaru dari Big Mommas franchise. Film ketiganya ini masih dibintangi oleh Martin Lawrence yang juga sebelumnya sukses membawakan karakter Big Momma di 2 film sebelumnya. Selain Lawrence, film ini juga dibintangi oleh Brandon T. Jackson dan Ken Jeong . Untuk penyutradaraannya ditangani oleh John Whitesell , yang sebelumnya juga menyutradarai seri ke 2-nya. Agen FBI Malcolm Turner ( Martin Lawrence ) bersama dengan anak tirinya Trent ( Brandon T. Jackson ) melakukan aksi penyamaran untuk menangani kasus yang terjadi di All Girls Performing Art School. Trent yang baru pertama kali melakukan penyamaran, tidak terlalu bisa menangani suatu kondisi dengan baik. Salah satu halnya ialah ketika ia bertemu dengan Haley ( Jessica Lucas ), seorang wanita yang begitu Trent sukai. Ketika melakukan penyamaran, Trent memperkenalkan namanya sebagai Charmaine. Sebenarnya penyamaran tersebut dilakukan untuk mendap

Review : Powder Blue (2009)

I love you, sweet pea.-Rose Johnny .Apa yang akan anda lakukan jika ada dihadapkan suatu peristiwa yang tragis atau sebuah masalah yang begitu besar?, anda pasti akan lari dari kenyataan / melampiaskan amarah dan perasaan anda kepada sesuatu yang sangat membahayakan hidup anda, mungkin itulah awal cerita untuk film ini. Powder Blue dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah sukses di kancah perfilman hollywood, seperti : Jessica Biel , Forest Whitaker, Ray Liotta dan Patrick Swayze . Kursi untuk sutradara film ini diisi oleh Timothy Linh Bui . Powder Blue bercerita dari dua sisi berbeda, sisi pertama menceritakan sosok seorang pria bernama Charlie ( Forest Whitaker ) yang bingung atas kesindiriannya yang telah lama terjadi, akibat sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang juga dialami bersama dirinya. Karena itu ia mulai frustrasi dan melakukan hal yang nekat dengan cara menyiapkan sejumlah uang dan menyuruh orang lain untuk membunuhnya. Sisi kedua menceritakan seorang w