Langsung ke konten utama

Review : Surau & Silek (2017)

"Paman, latihan yuk" - Adil

Kayaknya udah lama gue gak nonton film Indonesia yang memang ngangkat daerah banget setelah Tabula Rasa. Terus, gue juga udah lama gak nonton film anak-anak yang memang khusus dibuat untuk anak-anak pada masanya. Soalnya kan sekarang banyaknya anak-anak menyukai film serigala ganteng / geng motor padahal mereka belum di "umur" nya. Nah, Mahakarya Pictures menghadirkan film anak-anak yang mengangkat daerah Sumatera Barat secara utuh berjudul Surau dan Silek. Surau itu hubungan manusia dengan Allah dan Silek itu silat dalam bahasa minang.

Surau & Silek menceritakan tentang Adil, Dayat dan Kurip yang begitu mencintai silek. Sayangnya mereka bertiga sering mengalami kegagalan dalam dunia pertandingan dan sang pelatih, Rustam, selalu merasa malu karena sering diolok-diolok temannya karena tidak berhasil mengantar Adil, Dayat, dan Kurip sebagai juara. Setelah itu, Rustam pergi meninggalkan daerah yang selama ini membesarkannya untuk merantau dan mempelajari ilmu silek yang lebih baik. Adil, Dayat, Kurip gak mengetahui kalau Rustam akan merantau. Mereka sedih dan begitu kebingungan mencari guru silek yang bisa mengajar mereka. Akankah mereka bertemu dengan guru silek baru mereka? Langsung aja cari tau jawabannya di bioskop.

Sejujurnya gue suka banget sama film ini. Soalnya baru kali ini gue melihat film aksi yang tetep kelihatan soft dan pas untuk anak-anak. Terus sepanjang film aktor & aktris di film ini menggunakan bahasa minang asli. Oh iya, kalian gak usah khawatir sih. Mahakarya Pictures sudah menyediakan subtitle Indonesia supaya penonton yang gak berasal dari Minang mengerti jalan cerita dari film ini. Untuk aktor dan aktrisnya oke-oke, lho. Mereka berakting dengan baik dan chemistry antara satu sama lain juga dapet. Aktor & aktris anak-anaknya juga aktingnya oke, lho. Walaupun sepertinya ini film layar lebar untuk mereka. Semua aktor & aktris di film ini juga menggunakan bahasa minang secara fasih. Gak keliatan ada yang gagu / terbata-bata. Arief Malinmudo sebagai sutradara juga oke kok. Dia berhasil menciptakan shot-shot yang bagus dan memanjakan mata. Selain kedua aspek itu, gue juga suka sama scoring nya. Scoringnya enak dan "pas" banget dengan filmnya. Kekurangannya? Mungkin dari segi editingnya aja, sih. Editingnya keliatan kasar banget dan ngebuat storyline yang apik jadi keliatan sedikit terganggu.

Overall, Surau dan Silek bisa dijadikan pilihan tontonan dikala bioskop diinvasi oleh Groot dan kawan-kawan.

Cast  : Dewi Irawan, Gilang Dirga, Komo Ricky, Praz Teguh, Yusril Katil
Director : Arief Malimundo
Writer :  Arief Malimundo
Production Companies : Mahakarya Pictures

Rating :
3/5

Movie Still :




























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review : Surat Dari Praha (2016)

" Jangankan ngikhlasin apa yang terjadi, memaafkan diri sendiri saja anda nggak bisa.. " - Larasati

Review : The Shack (2017)

"When you focus on pain, you lose sight of me. " - Papa

Review : Powder Blue (2009)

I love you, sweet pea.-Rose Johnny .Apa yang akan anda lakukan jika ada dihadapkan suatu peristiwa yang tragis atau sebuah masalah yang begitu besar?, anda pasti akan lari dari kenyataan / melampiaskan amarah dan perasaan anda kepada sesuatu yang sangat membahayakan hidup anda, mungkin itulah awal cerita untuk film ini. Powder Blue dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah sukses di kancah perfilman hollywood, seperti : Jessica Biel , Forest Whitaker, Ray Liotta dan Patrick Swayze . Kursi untuk sutradara film ini diisi oleh Timothy Linh Bui . Powder Blue bercerita dari dua sisi berbeda, sisi pertama menceritakan sosok seorang pria bernama Charlie ( Forest Whitaker ) yang bingung atas kesindiriannya yang telah lama terjadi, akibat sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang juga dialami bersama dirinya. Karena itu ia mulai frustrasi dan melakukan hal yang nekat dengan cara menyiapkan sejumlah uang dan menyuruh orang lain untuk membunuhnya. Sisi kedua menceritakan seorang w...