Gula jawa telah
menjadi gula pasir – Baharuddin Jusuf Habibie. Cinta itu tidak ada yang
namanya kebetulan, karena memang ada “jalan” yang akhirnya mempertemukan. Dan
cinta akan selalu berjalan dengan mulus, apabila kita memang memulainya dengan
ketulusan. Hal itu yang terjadi kepada pasangan pak Habibie (Reza Rahardian) dan ibu Ainun (Bunga Citra Lestari). Mereka
sejak kecil memang sudah teman satu sekolah, sempat dekat pula. Tapi disaat itu
seorang sosok Habibie begitu malu untuk menyatakan cintanya kepada Ainun. Setelah
ia menyelesaikan kuliahnya di Jerman, ia baru kembali ke kota asalnya Bandung
dan bertemu kembali dengan Ainun. Dari saat itulah tumbuh benih – benih cinta
diantara keduanya. Sampai akhirnya Habibie, mengajak Ainun menikah dan
membawanya ke Jerman menemani dirinya menitih karier disana.
Saya tidak pernah menyangka, kalau filmnya akan bagus seperti ini. Saya pesimis karena beberapa orang yang telah menyaksikannya, mengatakan film yang diproduseri oleh Hanung ini tidak memuaskan. Naskah yang dibuat oleh Gina S. Noer memang sangat bagus, begitu dapat menyentuh orang yang menyaksikan film ini. Tidak hanya romantisme yang diexplor dalam film ini, selain itu juga ada unsur komedinya. Reza Rahardian bisa memerankan karakter pak Habibie dengan baik. Gestur dan cara berbicaranya, begitu sama dengan apa yang dilakukan oleh pak Habibie di depan publik. Salute, sama apa yang telah ia lakukan di film ini. Bunga Citra Lestari sudah lama tidak hadir di layar lebar, mungkin seingat saya terakhir ia bermain dalam Saus Kacang besama sang suami; Ashraff Sinclair. Aktingnya dalam film ini juga baik, apalagi ketika ceritanya akan berakhir. Selain Bunga dan Reza, film ini juga dibintangi oleh Ratna Riantiarno, Mike Lucock dan Tio Pakusadewo. Tio hadir dengan penuh kejutan, saya tidak pernah menyangka kalau dia akan menjadi seorang Presiden Suharto. Walaupun peran Tio Pakusadewo sudah mengejutkan untuk saya, ternyata ada yang lebih mengejutkan. Hanung Bramantyo yang kita ketahui sebagai produser untuk film ini, dengan sangat ‘berani’ menurut saya main dalam film ini. Saya tahu memang film Habibie & Ainun adalah film yang ia produseri, tapi kehadirannya sebagai Sumohadi sempat membuat saya begitu males melihat dirinya berakting. Karena ketika ia berakting, saya seperti melihat sosok Hanung yang seperti biasanya.
Walaupun Faozan Rizal masih baru sebagai seorang sutradara,
tapi ia mendirect film ini dengan begitu baik. Dan patut sekali kalau ia akan
diperhitungkan sebagai sutradara film yang akan sukses. Yang menjadi kekurangan
dari film ini adalah product placement / penempatan beberapa produk sponsor. Kenapa
saya kategorikan hal itu menjadi kekurangan? Karena, ada beberapa produk yang
mungkin belum ada pada masa / tahunnya. Seperti dibawah tahun 2000an, memangnya
sudah ada Gerbang Tol Otomatis? Sepertinya belum ada. Mungkin seperti itu. Yang
paling fatal adalah penempatan sebuah produk coklat, yang hadir di sekitaran
tahun 60 atau 90an. Tapi overall itu semua tertutup dengan cerita / naskah yang
baik kok, malah ketika product placement yang salah itu beberapa penonton hanya
tertawa kecil. Boleh curhat sedikit gak sih? Ranggamalela, tempat pertemuan pak
Habibie dan ibu Ainun juga menjadi tempat pertemuan saya dengan orang yang saya
cintai. Karena daerah ini pula, saya bisa bertemu dengan sosok yang benar –
benar berbeda diantara orang – orang yang pernah temui sebelumnya. Saya akan
selalu ada dibelakangnya untuk memperhatikannya, walaupun tidak mungkin
bersama. Part paling epik adalah cinta pak Habibie kepada ibu Ainun, apapun pak
Habibie perjuangkan untuk cintanya. Sampai ketika ibu Ainun sakit, pak Habibie
tetap berusaha agar istrinya menjadi
sehat. Dan seperti itulah seharusnya cinta yang kita bangun dengan pasangan
kita, karena ketika menyatakan cinta jangan setengah – setengah untuk
menjalaninya.
Cast : Reza Rahardian, Bunga Citra
Lestari, Tio Pakusadewo
Director : Rizal Faozan
Writer : Gina S.Noer
Production Companies : MD Pictures
Rating :
3.5/5
Movie Still :
ajie jieee... ada lokasi setting yg memorab;e juga di hati kkak reviewr kita ternyata, ketemu sama siapa itu? kasih tau dong kkaak ;D
BalasHapus