Kalau muncul pertanyaan itu, mungkin jawaban saya adalah karena orang tua saya. Kenapa orang tua?. Karena mereka yang pertama kali memperkenalkan saya akan dunia film. Film pertama yang saksikan di bioskop bersama orang tua itu adalah Jurassic Park, arahan sutradara kawakan Steven Spielberg. Dan melalui film itu, perjalanan saya mengenal dunia ini baru saja dimulai. Menonton film tidak hanya melalui layar lebar, tapi juga melalui format home video mulai dari betamax hingga akhirnya DVD itu muncul. Di umur yang masih muda, mungkin belum begitu mengenal siapa yang “benar – benar” sutradara. Kadang menonton sebuah film, itu disebabkan karena mengikuti hype yang ada.
Dan karena hype itu, saya sekarang seperti merasa terjebak atas apa yang telah saya lakukan. Walaupun terjebak, tapi itulah sebuah perjalanan / pengalaman saya. Ketika menginjak bangku SMP, agak sulit untuk menyaksikan sebuah film baru karena jarak antar rumah dengan bioskop begitu jauh. Dan untuk mendapatkan info, mengenai film yang oke itu lumayan sedikit susah. Untuk tahu info soal film pun, sampai perlu membeli sebuah majalah film berinisial “C”. Dan menyesuaikan uang jajan saat itu, saya pun juga perlu menyesuaikan terhadap bioskop yang memang sesuai HTMnya dengan uang jajan saya.
Dan
di bioskop saya tempat sering menonton, saya lebih banyak menikmati film
Indonesia dibandingkan film Hollywood. Tapi memang karena bioskopnya yang
sendiri, yang ditujukan untuk kalangan menengah kebawah. Karena seringnya lihat
film Indonesia, saya sampai mengenali beberapa nama sutradara “kacrut” seperti
: Chiska Doppert, Koya Pagayo, Nayato Fio Nuala, dsb. Tapi menjelang bangku
SMA, saya lebih terbuka lagi akan informasi mengenai film. Informasi didapatkan
melalui TV berlangganan dan juga internet. Dan saya mulai bisa memilih mana
yang memang harus disaksikan atau yang dilewatkan saja. Ketika SMA, sudah bisa
menonton di bioskop yang memang tergolong “high class”. Saat itu pula saya
lebih menyukai menyaksikan film asal luar negeri, dibandingkan karya dalam
negeri. Walau tidak menutup kemungkinan, ada beberapa film Indonesia dari
sutradara – sutradara yang memiliki nama di kancah perfilman Indonesia yang
memang bagus.
Tapi
makin kesini saya mau berterima kasih terhadap film. Karena melalui film,
banyak yang kita pelajari dari dunia perfilman selain itu juga melalui film
kita juga dapat belajar bahasa asing sedikit demi sedikit. Karena film juga, saya bisa berkenalan dengan
orang – orang yang berada di balik layar film Indonesia. Mungkin yang paling
saya ingat adalah, saya bertemu dengan Lala Timothy; Produser dari Modus Anomali dan Pintu Terlarang. Melalui pertemuan itu juga, saya bisa merasakan kedekatan
antara seorang penonton film dan orang yang memproduksi. Jadi banyak hal yang
telah saya lewati bersama film, mulai dari yang senang hingga sedih.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Post ini adalah satu bentuk project kerjasama antara pecinta / movie blogger di salah satu situs pertemenan. Dan mereka memiliki pandangannya sendiri, mengenai "Why I Love Movies?". Berikut adalah link - link dari blog yang membahas hal yang sama dengan apa yang saya bahas :
Arief Noor Iffandy : link
Merista Karolin : link
Indanavetta Putri : link
Algitya Pratomo : link
Lucky Ramadhan : link
Bahana Damayana : link
Heru : link
Zuliandra Guci : link
Bandhi Abstar : link
Aditya Saputra : link
Triyanto Dalay : link
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Post ini adalah satu bentuk project kerjasama antara pecinta / movie blogger di salah satu situs pertemenan. Dan mereka memiliki pandangannya sendiri, mengenai "Why I Love Movies?". Berikut adalah link - link dari blog yang membahas hal yang sama dengan apa yang saya bahas :
Arief Noor Iffandy : link
Merista Karolin : link
Indanavetta Putri : link
Algitya Pratomo : link
Lucky Ramadhan : link
Bahana Damayana : link
Heru : link
Zuliandra Guci : link
Bandhi Abstar : link
Aditya Saputra : link
Triyanto Dalay : link
we love movies because it reveals who we are and what we can be through the worst and best of situations.
BalasHapus