Cikini, salah satu daerah di Jakarta
Pusat dikenal sebagai daerah pendidikan dan seni. Di daerah ini terkenal Taman
Ismail Marzuki, dimana Institut Kesenian Jakarta dan Planetarium berada. Banyak
yang tidak mengetahui daerah ini rawan akan kriminalitas, itupun juga yang
dirasakan oleh salah satu teman saya bernama Bahana Damayana. Bahana adalah
seorang mahasiswa dari FFTV Institut Kesenian Jakarta. Dalam film pendeknya
kali ini; Warning : The Killing Of Cikini Street, ia mau mengisahkan kembali
tentang apa yang pernah ia alami tapi dengan sentuhan / ciri khas ala Bahana. Film
ini sendiri merupakan bagian dari OmniMini.
Rating :
Bercerita tentang seorang anak muda yang tiba – tiba tertusuk
pisau yang dilempar oleh sang pencuri, membuat ia kemudian ia menjadi tidak
berdaya. Apa yang harus ia lakukan untuk bisa lepas dari pencuri tersebut?
Mungkin ketika menyaksikan film ini anda akan menemukan jawabannya. Cerita
memang simple, karena secara durasi yang hanya 2 menit. Untuk akting dari
masing – masing pemeran, ada perbedaan antara Bahana Damayana sebagai pencuri
dan temannya sebagai sang korban. Bahana yang memang terlihat dingin
pembawaannya, beberapa teman pun agak bingung ketika bertemu pertama kali
dengannya, saya rasa ia cocok dengan sosok pencuri. Sedangkan sang korban yang
diperankan oleh teman dari Bahana, entah kenapa saya melihatnya flat aja dan
secara emosi saya tidak bisa melihat bahwa ia tersiksa dengan keadaan yang ia
alami.
“Warning : The Killing Of Cikini
Street” bisa disebut sebagai silent movie, karena tidak ada dialog diantara dua
tokoh yang ada dalam cerita di film pendek ini. Walaupun begitu, Warning : The
Killing Of Cikini Street masih menarik, untuk disaksikan.
Director : Bahana Damayana
3.5/5
Movie Still :
Komentar
Posting Komentar