“You realize that trying to keep your distance from me will not lessen
my affection for you. All efforts to save me from you will fail.” –
Augustus Waters
Setiap dari kita pasti memiliki
keinginan untuk hidup yang sempurna. Entah itu, tidak menderita penyakit
tertentu, bisa pergi ke suatu tempat, disayangi, atau pun mendapat apa yang
kita inginkan. Keinginan itu pula yang muncul dalam hati seorang gadis
penderita kanker paru - paru, Hazel Grace Lancester (Shailene Woodley). Hazel menderita kanker sejak umurnya masih muda.
Perjuangannya bersama sang ibu membawa Hazel ke kehidupannya sekarang. Hazel
begitu bosan dengan rutinitas yang harus dijalaninya sebagai seorang penderita
kanker; ke rumah sakit, kemoterapi, dan minum obat. Kebosanan itu akhirnya
hilang setelah Hazel mengikuti kelompok pemberi support. Di kelompok ini pun
Hazel bisa bertemu dengan orang - orang yang menderita penyakit yang hampir
sama. Ia juga bertemu dengan seorang pria muda, yang sangat mengagumi
kecantikan Hazel, Augustus Waters (Ansel
Elgort). Setelah pertemuan pertamanya di kelompok support, kehidupan Hazel
menjadi lebih berwarna dengan kehadiran Gus. Mereka pun akhirnya saling
mengenal satu sama lain. Sayangnya perasaan suka cuma hanya di Gus, dan Hazel
hanya menganggap Gus seorang teman. Tapi akankah kemudian semuanya itu berubah?
The Fault In Our Stars diadaptasi
langsung dari novel dengan judul yang sama karya John Green. Tidak ada
perbedaan antara buku dengan isi filmnya sendiri. Semuanya sama. John Green pun
hadir langsung ke lokasi syuting untuk mengetahui setiap scene yang ada di
dalam film ini. Saya pun setuju dengan pendapat orang banyak, yang bilang kalau
film ini membuat orang yang menontonnya sedih, haru, dan menangis. Kisah
persahabatan dan cinta yang begitu manis, harus berakhir dengan tragis, dengan
hadirnya sebuah twist yang sangat membuat saya shock ketika mengetahuinya. Tapi
bagaimanapun ini hanya sekedar cerita. Salut untuk Scott Neustadter dan Michael
H. Weber yang mampu megadaptasi novel karya John Green dengan baik. Josh Boone
sebagai seorang sutradara sepertinya tidak perlu diragukan kualitasnya.
Sebelumnya, Josh sudah pernah menyutradarai film drama percintaan tentang
penulis buku, Stuck In Love. Ciri khas nya dalam menyutradarai Stuck In Love
pun bisa dirasakan dalam TFIOS.
Akting Ansel Elgort dan Shailene
Woodley sepertinya sudah tidak perlu diragukan lagi. Sebelumnya Shailene sudah
bermain di beberapa film seperti The Descendant, The Spectacular Now, dan
terakhir Divergent. Di Divergent pun Shailene akhirnya bertemu dan berakting
sebagai kakak dan adik. Sempat meragukan apakah image mereka sebagai kakak -
adik bisa hilang, ternyata bisa di film ini. Chemistry diantara mereka pun
berdua kuat di film ini, layaknya sepasang kekasih yang memang sedang menjalani
sebuah hubungan. Aktor dan aktris lainnya yang terlibat pun oke - oke di film
ini, ada Nat Wolff, Laura Dern, Sam Trammell, dan Willem Dafoe. Sebuah film
yang memang dari segala aspek terasa pas. Film ini juga memiliki soundtrack
dengan pilihan musisi dan lagu yang oke oke, seperti : All Of The Stars dari Ed
Sheeran, Let Me In dari Grouplove, dan yang paling saya suka Not About Angels
dari Birdy. Lagu yang dinyanyikan Birdy itu sangat cocok dengan salah satu
scene yang ada. Jangan lupa untuk membawa tissue ketika ingin menonton film ini
ya! Saya takut rasa sedih menyaksikan Gus dan Hazel tidak bisa ditampung lagi.
Cast : Shailene Woodley, Ansel
Elgort, Willem Dafoe
Director
: Josh Boone
Writer : Scott Neustadter, Michael H. Weber
Production Companies : 20th Century Fox | Temple Hill Entertainment
Writer : Scott Neustadter, Michael H. Weber
Production Companies : 20th Century Fox | Temple Hill Entertainment
Rating
:
4/5
4/5
Movie Still :
Komentar
Posting Komentar